Misteri Batu Bergerak atau Batu Berjalan Death Valley Akhirnya Terkuak! - Sebuah tempat yang bernama Racetrack Playa terletak di timur pegunungan Panamint wilayah Death Valley National Park California. Di tempat inilah terjadinya fenomena langka yang membuat semua orang heran, yaitu batu-batu berjalan dengan sendirinya.
Playa berarti danau kering, ketika periode hujan lebat, curahan air akan turun dari gunung terdekat masuk ke Playa dan membentuk sebuah danau dangkal yang berumur pendek. Ketika cuaca berubah menjadi panas, kumpulan air dangkal tersebut kemudian menguap dan meninggalkan lapisan lumpur yang lembut dan tipis.
Saat lumpur itu mulai mengering, ia mulai mengerut dan memecah membentuk mosaik-mosaik yang sungguh indah. Dan di tempat inilah fenomena batu bergerak death valley terjadi.
Batu-batu dolomite yang terpecah dari tebing kemudian bergerak dengan sendirinya. Lalu, batu-batu tersebut meninggalkan jejak yang terlihat sangat jelas di permukaan tanah, bukti yang menunjukkan bahwa batu tersebut benar-benar bergerak.
Batu bergerak Death Valley (www.enigmablogger.com) |
Fenomena batu bergerak sebenarnya telah diketahui lebih dari seratus tahun yang lalu oleh para penjelajah dan penambang emas. Namun, penelitian yang serius baru dilaksanakan pada tahun 1948.
Terkuaknya misteri batu bergerak atau batu berjalan Death Valley
Akhirnya misteri tentang batu bergerak yang berada di danau kering Racetrack Playa, Taman Nasional Death Valley California terungkap!.
Mengenai penjelasan batu bergerak ini, beberapa peneliti telah berspekulasi mulai dari faktor medan magnet Bumi, angin kencang di sekitar danau dan akibat dorongan ganggang licin. Namun, semua spekulasi yang dibuat para peneliti tersebut kurang kuat.
Lalu akhirnya misteri itu kini mulai terbantahkan. Ketiga peneliti, yaitu Richard Norris dan Jim Norris dari California dan Ralph Lorenz, ilmuwan planet di Laboratorium Fisika Terapan, Universitas John Hopkins, Baltimore, Amerika Serikat. Bersyukur berkat bantuan pelacakan GPS, rekaman ideo, foto time-lapse, misteri ini dapat terpecahkan.
Peneliti menegaskan, kombinasi air dan es lah yang membantu batu berjalan. Lapisan es tebal pada musim dingin yang retak memicu batu bergerak dan menciptakan jejak berlumpur. Namun, para peneliti sempat menemukan hal yang aneh. Lapisan es yang membentuk panel terlalu tipis. Maka berarti, sangat susah untuk menggerakkan batu sebesar itu. Tapi, hanya bisa menggerakkan batu kerikil.
Perlu Anda ketahui, dalam danau kering tersebut terdapat banyak batu dengan beragam ukuran. Beberapa batu sekecil bola, tapi batu berat lainnya ada yang berbobot 317 kg. Batu besar ditemukan memiliki alur jejak yang panjang.
Batu Bergerak Death Valley (news.liputan6.com) |
Selain membutuhkan lapisan es untuk mengambang, peneliti menyatakan danau juga butuh permukaan air yang dapat menggerakkan batuan tersebut. Tapi kenyataannya danau tersebut cukup dangkal.
Richard Norris dan Jim Norris mulai meneliti
Beberapa tahun lalu, Richard Norris tertantang untuk mengungkap misteri itu. Richard Norris merupakan ahli biologi, sedangkan Jim Norris adalah seorang insinyur.
Pada musim dingin tahun 2011, keduanya sempat mendatangkan 15 batu untuk dilacak dengan GPS. Keduanya juga memasang stasiun cuaca untuk melacak hembusan angin di sekitar danau. Mereka menunggu batu itu untuk bergerak. Tetapi, hasil nihil yang di dapat. Batu tersebut tak kunjung bergerak, dan juga tak pernah ada air.
Dua tahun kemudian tepatnya pada November 2013, Norris bersaudara mendapat sambutan dari Ralph Lorenz.
Ralph Lorenz diketahui telah menyelediki batu berjalan sejak tahun 2006, saat mendatangi kawasan Death Valley. Tetapi, saat itu ia tengah fokus mempelajari debu setan sebagai analog untuk kondisi di Planet Mars. Lorenz mengaku, ia sungguh kagum dengan fenomena yang ada di Racetrack Playa.
Kemudian, setelah melakukan diskusi, akhirnya Lorenz bersama Norris bersaudara sepakat untuk meneliti batu berjalan tersebut.
Dalam 16 menit, batu bergerak lebih dari 60 meter
Dengan kondisi yang memungkinkan, yaitu adanya panel lapisan es yang tebal dan kondisi air yang cukup dalam bisa terwujud. Itu terjadi pada serangkaian badai musim dingin dari bulan Desember 2013 hingga bulan Februari 2014. Pada rentang waktu itu, ratusan bebatuan mulai bergerak lima kali dalam 10 pekan.
"Pada dasarnya, batu-batu bergerak selama sekitar satu menit dalam jutaan menit. Anda harus berada di sana pada waktu yang tepat", ujar Lorenz.
Pada bulan Desember 2013, peneliti mulai merekam batu bergerak dengan menggunakan kamera. Saat itu, danau begitu licin dengan air sedalam 7 cm. Sementara itu, semalaman sebelumnya, danau membeku diikuti esok harinya es retak.
Beberapa batu bergerak secara bersamaan, meski mereka terpisah dalam ratusan kaki. Sementara itu, batu-batuan lainnya merembet. Disebutkan batu bergerak bersama hanya beberapa inchi/detik atau sekitar 2-6 meter per menit.
Batu Bergerak Death Valley (altovart.blogspot.com) |
Bergeraknya batuan tersebut juga didorong oleh kecepatan angin yang tercatat mencapai 16 km/jam. Dalam 16 menit, peneliti mencatat batuan bergerak lebih dari 60 meter.
Peneliti menyatakan mereka sangat puas telah menguak msiteri itu dan berharap akan ada pelajaran yang dapat diambil dari temuan itu.
Baca juga : 7 Pembunuh Berantai Sangat Sadis Yang Dibebaskan
Demikianlah artikel kali ini tentang misteri batu bergerak death valley akhirnya terkuak!. Semoga memberi pengetahuan kepada Anda. Sekian dan terimakasih.
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/532816-terkuak--misteri-ratusan-batu-berjalan-di-california
EmoticonEmoticon